insuara.com – Mungkin Anda pernah pergi ke dapur dan tidak dapat mengingat alasannya, atau tidak dapat mengingat nama yang sudah dikenal selama percakapan.
Penyimpangan memori dapat terjadi pada semua usia, tetapi penuaan saja umumnya bukan penyebab penurunan kognitif. Ketika kehilangan memori yang signifikan terjadi di antara orang yang lebih tua, umumnya bukan karena penuaan tetapi gangguan organik, cedera otak, atau penyakit neurologis.
Penelitian telah menunjukkan bahwa Anda dapat membantu mencegah penurunan kognitif dan mengurangi risiko demensia dengan beberapa kebiasaan dasar kesehatan yang baik:
- Tetap aktif secara fisik
- Tidur yang cukup
- Tidak merokok
- Memiliki koneksi sosial yang baik
- Membatasi minuman alkohol
- Makan diet seimbang rendah lemak dan trans.
Ada berbagai strategi yang dapat kita gunakan untuk melindungi dan meningkatkan memori. Berikut beberapa cara yang bisa Anda coba:
1. Teruslah Belajar
Tingkat pendidikan yang lebih tinggi dikaitkan dengan fungsi mental yang lebih baik di usia tua. Para ahli berpikir bahwa pendidikan lanjutan dapat membantu menjaga daya ingat kuat dengan membuat seseorang terbiasa menjadi aktif secara mental.
Menantang otak Anda dengan latihan mental diyakini akan mengaktifkan proses yang membantu menjaga sel-sel otak individu dan menstimulasi komunikasi di antara mereka.
Baca juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Baju Batik
Banyak orang memiliki pekerjaan yang membuat mereka tetap aktif secara mental, seperti melakukan hobi, mempelajari keterampilan baru, atau menjadi sukarelawan untuk sebuah proyek di tempat kerja yang melibatkan keterampilan yang biasanya tidak Anda gunakan dapat berfungsi dengan cara yang sama dan membantu meningkatkan memori.
2. Gunakan Semua Indra Anda
Semakin banyak indra yang Anda gunakan dalam mempelajari sesuatu, semakin banyak otak Anda yang akan terlibat dalam mempertahankan ingatan. Dalam sebuah penelitian, orang dewasa diperlihatkan serangkaian gambar yang netral secara emosional, masing-masing disajikan bersama dengan bau.
Mereka tidak diminta untuk mengingat apa yang mereka lihat. Kemudian, mereka diperlihatkan satu set gambar, kali ini tanpa bau, dan diminta untuk menunjukkan apa yang telah mereka lihat sebelumnya. Mereka memiliki daya ingat yang sangat baik untuk semua foto yang dipasangkan dengan bau, dan terutama untuk yang berhubungan dengan bau yang menyenangkan.
Pencitraan otak menunjukkan bahwa korteks piriform, wilayah pemrosesan bau utama otak, menjadi aktif ketika orang melihat benda awalnya berpasangan dengan bau, meskipun baunya tidak lagi ada dan subjek tidak mencoba mengingatnya. Jadi tantang semua indra Anda saat Anda menjelajah ke hal yang asing.
3. Percayalah Pada Diri Anda Sendiri
Mitos tentang penuaan dapat berkontribusi pada memori yang gagal. Pelajar paruh baya dan yang lebih tua melakukan lebih buruk pada tugas-tugas memori ketika mereka terkena stereotip negatif tentang penuaan dan memori, dan lebih baik ketika pesan positif tentang pelestarian memori ke usia tua.
Orang-orang yang percaya bahwa mereka tidak mengendalikan fungsi ingatan mereka cenderung kurang bekerja untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan ingatan mereka dan oleh karena itu lebih mungkin mengalami penurunan kognitif.
Baca Juga: 5 Alasan Bayi Tidur Begitu Banyak Dan Mengapa Anda Harus Membiarkan Mereka!
Jika Anda yakin Anda dapat berkembang dan Anda menerjemahkan keyakinan itu ke dalam praktik, Anda memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menjaga pikiran Anda tetap tajam.
4. Prioritaskan Penggunaan Otak Anda
Jika Anda tidak menggunakan energi mental mengingat di mana Anda meletakkan kunci atau smartphone kesayangan Anda, Anda akan lebih mampu berkonsentrasi untuk belajar dan mengingat hal-hal baru dan penting.
Manfaatkan kalender dan perencana, peta, daftar belanja, folder file, dan buku alamat untuk menjaga agar informasi rutin tetap dapat diakses. Tentukan tempat di rumah untuk kacamata Anda, tas, kunci, dan barang-barang lain yang sering Anda gunakan.
5. Ulangi Apa yang Ingin Anda Ketahui
Ketika Anda ingin mengingat sesuatu yang baru saja Anda dengar, baca, atau pikirkan, ulangi dengan keras atau tuliskan. Dengan begitu, Anda memperkuat memori atau koneksi. Misalnya, jika Anda baru saja diberi tahu nama seseorang, gunakan ketika Anda berbicara dengannya: “Jadi, Kevin, di mana Kamu membeli sepatu itu?”
6. Ingat Kembali

Pengulangan paling ampuh sebagai alat pembelajaran ketika waktunya tepat. Sebaiknya jangan mengulang sesuatu berkali-kali dalam waktu yang singkat, seolah-olah Anda sedang melakukan ujian.
Sebaliknya, pelajari kembali hal-hal penting setelah periode waktu yang lebih lama tiga hari sekali, seminggu sekali, lalu sebulan sekali. Membedakan periode belajar membantu meningkatkan memori dan sangat berguna ketika Anda mencoba untuk menguasai informasi yang rumit, seperti detail dari tugas kerja baru.
Kesimpulan
Sebenarnya lupa atau pikun itu bukan hanya di sebabkan oleh faktor usia, melainkan karena tingkat kemampuan daya ingat seseorang yang lemah karena jarang di latih. Coba lah lakukan beberapa di atas untuk mengurangi resiko ingatan yang lemah pada otak anda. Dan teruslah berlatih untuk mengingat hal yang sederhana.