Perkembangan aplikasi chat saat ini terbilang sangat pesat. Dengan adanya aplikasi ini, pengguna merasa sangat terbantu untuk terhubung satu sama lain meski dalam jarak yang jauh.
Karena sangkin banyak nya aplikasi chat baru dan populer seperti Whatsapp, Messengers dan Instagram, membuat beberapa aplikasi chat versi lama tak mampu mempertahankan pengguna nya.
Seperti hal nya aplikasi chat BBM yang sangat populer pada era tahun 2010, namun saat ini dikabarkan perusahaan tersebut akan tutup usia pada 31 mei 2019 mendatang dikerenakan sepi peminat. Selain BBM ada juga beberapa aplikasi chat yang mulai di tinggalkan oleh banyak orang. [artikel number=5 tag=”tech”]
5 Aplikasi Chat Populer yang Mulai Ditinggalkan 2019
1. We Chat

Kehadiran WeChat di Indonesia merupakan hasil dari joint venture teknologi dan produk mobile antara Tencent, selaku perusahaan pengembang WeChat dan Global Mediacom atau yang lebih dikenal dengan nama MNC Group Pada tahun 2011 silam.
Meski sempat populer pada tahun 2013 dengan jumlah pengguna mencapai 300 juta orang di seluruh dunia. Kini orang-orang mulai meninggalkan aplikasi chat yang satu ini karena banyak masalah yang sering terjadi pada aplikasi We Chat.
Baca Juga: Movie Mania Install Aplikasi Streaming Film Gratis Ini di Hp Kamu
Pengguna mengeluhkan soal proses login dan daftar ulang WeChat, yang dimana pengguna baru selalu gagal saat mendaftar dengan nomor baru. Selain itu di beberapa perangkat, aplikasi ini tidak bisa berjalan dengan normal khusus nya smartphone jadul.
2. Kakao Talk

Dirilis pada tahun 2010 silam, KakoTalk sempat menjadi aplikasi messenger lintas platform populer yang tersedia bagi pengguna smartphone. Hanya dalam kurun waktu dua tahun, KakaoTalk sudah mempunyai 30 juta pengguna dengan 1 miliar pesan dikirim setiap hari nya.
Namun seiring berjalan nya waktu, pengguna juga mulai meninggalkan aplikasi ini. Hal ini dikarenakan sering terjadi masalah saat melakukan pengiriman pesan, khusus nya saat kita menghubungi teman baru, KakaoTalk selalu memblokir pesan tersebut karena dianggap sebagai pesan tidak aman.
3. IMO

Aplikasi ini memiliki kemampuan yang hampir sama dengan apa yang ditawarkan aplikasi pesan seperti WhatsApp. Hanya saja beberapa fitur seperti voice call tidak tersedia di IMO.
Sayang nya di Indonesia sendiri aplikasi ini belum banyak di minati oleh masyarakat luas, belum lagi IMO sering mengalami masalah pada sistem keamanan. Aplikasi ini sering meminta pembaruan terus menerus bahkan sering terjadi erorr hingga aplikasi ini tidak bisa di buka sama sekali. Hal ini membuat IMO tidak mampu mempertahankan customer nya.
4. Be Talk

Dulu aplikasi BeTalk ini cukup populer bagi kalangan anak muda, dimana BeTalk memudahkan pengguna dalam mencari pasangan melalui media pesan singkat yang ada di sekitar kita. Namun sayang nya aplikasi ini sering di salah gunakan oleh pihak tertentu untuk kegiatan prostit*si.
Tidak diketahui secara pasti kenapa aplikasi ini mulai di tinggalkan, yang jelas, aplikasi ini memiliki sisi kelam yang membawa dampak negatif bagi pengguna nya. Namun sepertinya BeTalk mulai menutup sejumlah fitur unggulan yang ada di aplikasi ini demi keamanan.
5. BBM Messenger

Seperti yang baru-baru ini di kabarkan bahwa “EMTK” perusahan pemegang BBM Messenger Indonesia memutuskan untuk menutup layanan perpesanan ini pada 31 Mei 2019. Karena pengguna mulai beralih ke aplikasi chat yang lebih simpel dan memiliki fitur lengkap, BBM pun mulai di tinggalkan dengan fitur “Ping” yang di miliki nya.
Ada banyak alasan utama kenapa BBM yang konon sempat menjadi aplikasi messenger terpopuler didunia mulai di tinggalkan. Pengguna sering mengeluhkan feeds dan fitur broadcast sering di isi oleh iklan dan promosi.
Belum lagi jika kontak yang ada di BBM merupakan seorang penjual online, mereka sering menggunakan BBM sebagai tempat berjualan dengan melakukan spam broadcast. Lagi, singkroniasi nomer handphone juga menjadi alasan kenapa BBM mulai di tinggalkan. Berbeda dengan aplikasi saat ini yang sudah mendukung sinkronisasi kontak yang ada di smartphone.
Kesimpulan
Kemajuan teknologi saat ini memang sangat cepat, hal ini membuat para developer harus mampu beradaptasi dengan pembaruan teknologi. Karena jika tidak, mereka di pastikan tidak mampu bersaing dengan pendatang baru yang memiliki fitur yang lebih canggih.